1. Hotel Termewah – BURJ AL ARAB
Di negara lain hotel bintang 5 adalah hotel yang termewah. Lain halnya dengan Burj Al Arab ( dalam bahasa Indonesia ‘Menara Arab’ ) yang diklaim sebagai hotel bintang tujuh. Hotel ini berada di atas pulau buatan seluas 280 meter persegi. Tarif per kamar berkisar AED 5.000 – 20.000 atau setara dengan Rp. 12.500.000 – 50.000.000. Belum termasuk pajak 10% :-d Informasi dari blog sebelah untuk menginap di hotel ini, kita musti pesan minimal 1 bulan sebelumnya. Kalau cuma ingin makan atau ngeteh + ngopi, kita bisa pesen beberapa hari sebelum kedatangan.. bussseeeeett…… Ow iya kalau ni hotel lagi nda penuh, pengunjung diberikan layanan keliling hotel untuk melihat bagaimana bentuk hotel termahal dan termewah di dunia ini.
Hotel ini memiliki 27 lantai dengan ketinggian 321 meter. Pada ketinggian 211 meter, terdapat sebuah heli pad yang pernah disulap menjadi lapangan tenis ketika Andre Agassi melawan Roger Federer dalam pertandingan eksebisi.
Pembangunan hotel berlangsung selama 6 tahun dengan melibatkan 250 designer, 9000 ton baja, 43.000 m² kaca, 12.000 m² granit brazil, 32.000 m² mosaik Itali, dan..dan..15.000 m² 24 carat lembaran emas. Bagian paling bawah dari hotel ini berupa basement yang berada dibawah permukaan laut.
2.3.4. Menara / Gedung TERtinggi + Gedung dengan jumlah lantai TERbanyak + lift TERcepat – BURJ KHALIFA
Burj Khalifa atau dalam bahasa Indonesia nya ‘Menara Khalifa’ . Memiliki ketinggian hingga 828 meter (2.717 kaki) bandingkan dengan tinggi Monas yang hanya 132 meter. Burj Khalifa adalah bangunan TERtinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia dengan. Bukan hanya bangunan TERtinggi, Burj Khalifa juga merupakan bangunan dengan jumlah lantai TERbanyak 160 lantai.
160 lantai tersebut terdiri dari perkantoran, apartemen mewah, restoran dan hotel. Dahulu menara ini bernama Burj Dubai dan kembali direnovasi oleh Sheik Khalifa bin Zayed Al Nahayan bersama disainer Giorgio Armani dengan biaya sebesar $1,5 milyar atau sekitar Rp15 triliun hingga akhirnya diresmikan pada tanggal 4 Januari 2010. Rencana lebih lanjut Armani juga akan membangun masjid TERrtinggi dunia di lantai 158 beserta kolam renang di lantai 76.
Satu lagi yang catatan TER yang dimiliki bangunan ini. Burj Khalifa merupakan satu2 bangunan yang memiliki lift TERcepat di dunia, kecepatan liftnya adalah 60km/jam ~ 16.7 m/s, artinya hanya dibutuhkan sekitar 50 detik dari lantai terbawah hingga ke puncak.
5.6. Mall TERbesar + akuarium air laut indoor TERbesar – DUBAI MALL
Dubai Mall terdapat dalam Burj Khalifa. Luas bangunannya mencapai 55 hektar dengan luas total sekitar 50x lapangan football. Didalamnya terdapat 1,200 toko dari segala brand lokal maupun internasional.
Disini juga terdapat akuarium air laut TERbesar di dunia dengan panjang 33 meter dengan tinggi 8,3 meter. Akuarium ini berisikan 33.000 biota laut termasuk didalamnya 400 hiu.
Selain gerai toko dan akuarium, didalam Dubai Mall terdapat juga Dubai Ice Rink ( indoor ski seluas lapangan Olimpiade ), Reel Cinemas yang merupakan bioskop TERbesar di Dubai dengan 22 studio, SEGA Republic – indoor Theme Park. Yang tidak kalah cantiknya disini terdapat Oasis Fountain Waterfall yakni, air mancur menari, yang dimulai setiap jam 6 sore.
7. Hotel TERdalam – HYDROPOLIS UNDERWATER HOTEL AND RESORT
Hydropolis merupakan resort hotel mewah bawah laut pertama didunia. Terletak 66 kaki di bawah permukaan Teluk Persia, lepas pantai Jumeira, Dubai. Dilengkapi dengan beton dan besi, dinding plexiglas dan atap melengkungnya membuat para tamu dapat melihat ikan dan makhluk laut lainnya.
Terbagi menjadi tiga bagian, stasiun darat dimana tamu disambut, terowongan penghubung yang akan membawa tamu menggunakan kereta menuju wilayah utama hotel, dan 220 suite berbentuk gelembung di komplek bawah laut. Luasnya akan mencapai 260 hektar. Hotel ini dianggap sebagai hotel berbintang 10 mengalahkan hotel bintang tujuh dilist awal.
8. Ski Indoor TERbesar – DUBAI SKI
Dubai Ski diklaim menjadi salah satu resort ski TERbesar di dunia, dengan area ski indoor seluas 22.5o0 meter persegi dengan tinggi 85 meter. Resort ski ini merupakan bagian dari Mall of the Emirates yang merupakan mall TERbesar ketiga didunia dengan 6.000 ton salju.
Setiap hari dibutuhkan 3.500 barel minyak sebagai konsumsi generator listrik guna menstabilkan temperatur -1° sampai -2° Celcius, sementara kalau malam saat produksi salju dimulai suhu resort ini bisa mencapai -6° celcius ( bayangkan saja hamparan salju ditanah gurun… that’s amazing.. but so very wasteful )
9.10. Papan Billboard TERtinggi + TERpanjang
Billboard / papan iklan yang berada di DubaiLand ini setinggi gedung 33 lantai dan dapat dilihat dari jarak 1,5 km. Billboard ini berupa susunan layar LED terbesar di dunia yang di kerjakan oleh perusaahan Tammer. Teknologi yang layar LED yang digunakan adalah teknologi terbaru sehingga bangunan yang berada di belakang layar ini tetap mendapatkan sinar matahari yang alami.
Jika Tammer mengerjakan billboard tertinggi di Dubai, ADRAC ( perusahaan periklanan ) membuat papan iklan TERpanjang di dunia dengan panjang1,5 km. Papan iklan ini terdiri dari 450 bagian yang masing-masing berukuran 10 x 2m dan kesemuanya akan dijadikan satu pada papan iklan terpanjang itu. Teknologi yang digunakan oleh ADRAC adalah papan2 tersebut dibuat dengan bahan daur ulang dan bahan biodegradable . Total biaya pembuatan papan ini adalah US$ 3,2 juta yang dibiayai oleh 100 sponsor dimana 40 sponsor yang ada merupakan sponsor utama.
Kehidupan Malam di Dubai: Antara Mitos dan Fakta
Malam itu merupakan malam yang mungkin paling berkesan dalam hidup seorang David Lescarret, General Manager sebuah klub malam ternama, Cavalli Club. Beberapa menit sebelumnya, tepat dua jam sebelum klub tempat ia bekerja tersebut tutup, sebotol sampanye baru saja terjual.
Perihal terjualnya sebotol sampanye di
klub malam tersebut tentulah bukan hal yang luar biasa, namun menjadi
luar biasa jika sampanye tersebut adalah sebotol sampanye Cristal
spesial ber-vintage tahun 1990 yang ia peroleh melalui sebuah
lelang di balai lelang terkemuka Christie’s di London dengan harga AED
340 ribu alias 340 ribu dirham alias 850 juta rupiah! Harganya saat ini?
AED 500 ribu per botolnya, atau kurang lebih 1.25 miliar rupiah! Konon
hanya terdapat tiga botol sampanye serupa di seluruh dunia. Dua lainnya,
di New York dan London, malah belum terjual hingga saat ini.
Cavalli Club - timeoutdubai.com
Sebuah kisah serupa yang tidak kalah menarik terjadi di sebuah klub malam lain yang juga tidak kalah prestisius, yaitu Mo*vida di Radisson Royal Hotel. Pada suatu malam menjelang jam tutup klub dan selagi para tamu mulai beranjak pulang, seorang tamu memesan 22 botol sampanye berukuran magnum (kurang lebih setara dua botol sampanye biasa). Belum lagi sang pelayan sempat menjelaskan bahwa klub akan ditutup empat menit lagi, sang tamu melanjutkan, “Bukan untuk saya, tapi untuk kalian.” sambil memberikan tip sejumlah AED 20 ribu (sekitar 50 juta rupiah) kepada pelayan tersebut. Wow…!
Mo*vida Dubai - ahlanlive.com
Selain pengaruh besarnya persentase ekspat yang mencapai hampir 80% jumlah penduduk (sebagian besarnya diperkirakan non-Muslim), target jumlah wisatawan negeri tersebut yang sangat ambisius (9 juta pengunjung pada tahun ini) tentu mensyaratkan adanya berbagai fasilitas rekreasi dan hiburan nomor satu, di samping kultur yang terbuka dan peraturan pemerintah yang fleksibel, apalagi pendapatan yang diperoleh dari distribusi alkohol di negara ini (termasuk dari pajak miras yang cukup tinggi) memberikan kontribusi yang tidak sedikit pada perekonomian setempat.
Wine glasses - expatwoman.com
Seberapa fleksibelkah peraturan pemerintah
mengenai hal ini di Dubai? Sulit dijawab. Di satu sisi, pemerintah
mensyaratkan bahwa alkohol hanya boleh dijual di toko-toko tertentu,
serta restoran dan tempat-tempat hiburan tertentu yang memiliki izin
pemerintah untuk memperdagangkan alkohol. Konsumsi alkohol juga dibatasi
dengan menerbitkan liquor licence alias SIM (Surat Izin
Minum-minum, hehehe). Untuk memperoleh SIM ini, ada berbagai persyaratan
yang harus dipenuhi, di antaranya berusia 21 tahun atau lebih, memiliki
visa menetap (residence visa), berpenghasilan bulanan lebih dari AED 3000 (sekitar Rp 7,5 juta), di samping tentu saja tidak beragama Islam.
Akan tetapi, pada kenyataannya peraturan ini sangat jarang ditegakkan.
Minuman beralkohol dapat diperoleh dengan cukup bebas di berbagai
restoran dan tempat hiburan tanpa perlu menunjukkan liquor licence. Bahkan di kawasan belanja duty free yang
menghiasi bandara di Dubai dan Abu Dhabi, minuman beralkohol dapat
diperoleh dengan bebas hanya dengan memperlihatkan paspor dan boarding pass. Penulis bahkan pernah beberapa kali menyaksikan beberapa pria dan wanita yang mengenakan pakaian khas setempat (abaya dan khandoura),
dan hampir dapat dipastikan beragama Islam, mengonsumsi alkohol di
beberapa restoran tanpa canggung (walaupun hal ini belum dapat diterima
sepenuhnya oleh masyarakat).Jangan lupa juga bahwa salah satu syarat untuk memperoleh SIM di atas adalah memiliki visa menetap. Ini berarti bahwa para turis mancanegara yang “hanya” mengantongi visa turis atau visa kunjungan sebenarnya dilarang untuk mengonsumsi alkohol di negara ini, sesuatu yang sangat kontras dengan kenyataan yang dengan mudah kita dapati di lapangan. Bahkan, tamu pemesan sampanye Cristal senilai Rp 1.25 miliar di atas adalah warga negara Arab Saudi (!) yang sedang berkunjung ke Dubai.
Jadi…?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar