Jumat, 01 November 2013

Nyamuk Genetik Perangi Demam Berdarah


Nyamuk Aedes Aegypty

Brasil membuka peternakan nyamuk yang  memproduksi pasukan nyamuk jantan hasil rekayasa genetika untuk memerangi penyakit demam berdarah.

Demam berdarah masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Baru-baru ini otoritas kesehatan Brasil telah memimpin dalam memerangi demam berdarah, tidak dengan vaksin melainkan dengan nyamuk. Beberapa waktu yang lalu mereka mengumumkan telah memperluas program pengendalian penyakitnya dan membuka sebuah peternakan nyamuk dalam skala besar di negara bagian timur laut dari Bahia.

Peternakan tersebut bukan menghasilkan koleksi berbagai nyamuk, akan tetapi memproduksi pasukan nyamuk jantan hasil rekayasa genetika yang digunakan untuk memerangi penyakit demam berdarah. Di laboratorium, nyamuk jantan secara genetik dimodifikasi untuk membawa gen mematikan terhadap virus dengue. Nyamuk-nyamuk jantan tersebut kemudian dilepaskan ke alam bebas untuk kawin dengan nyamuk betina (yang sebenarnya menggigit manusia - karena membutuhkan darah untuk telur mereka) dan begitu gen mematikan diteruskan kepada keturunannya, anak-anaknya mati dalam tahap larva dan tidak pernah menjadi dewasa.
Target dari pengembangan peternakan ini adalah memerangi demam berdarah, yang pada saat ini tidak ada vaksinnya, dan pencegahan yang telah dilakukan sebagian besar telah gagal.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan dengue sebagai infeksi virus yang ditularkan oleh nyamuk yang menyebabkan penyakit seperti flu yang parah dan kadang-kadang komplikasi yang berpotensi mematikan yang disebut demam berdarah. Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS melaporkan transmisi penyakit demam berdarah di daratan Amerika Serikat sebagian besar karena perjalanan ke daerah-daerah sub-tropis dan tropis, dan data dari WHO menunjukkan angka kejadian demam berdarah telah meningkat 30 kali lipat selama lebih dari 50 tahun. Menurut data statistik terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 50 – 100 juta infeksi  diperkirakan terjadi setiap tahun di lebih dari 100 negara endemik, menempatkan hampir setengah dari populasi dunia beresiko untuk tertular.

Di Brazil, tahun ini saja Departemen Kesehatan mencatat 431.194 infeksi, dengan Rio de Janeiro sebagai yang terdepan dalam jumlah kasus. Sementara pemerintah Brasil telah berusaha kampanye lain melawan nyamuk, Menteri Kesehatan Brasil Alexandre Padilha menegaskan upaya ini baru bisa menjadi jawaban untuk mengendalikan epidemi demam berdarah di negara ini.

Peternakan di Bahia merupakan suatu kemitraan antara pemerintah Brasil dan Moscamed, sebuah lembaga yang mengkhususkan diri dalam produksi serangga transgenik untuk kontrol biologis hama menggunakan penelitian dan metode yang dikembangkan oleh universitas Brasil dan juga oleh Oxitec (perusahaan Inggris). Peternakan tersebut akan menghasilkan pada kapasitas maksimum sekitar 4 juta jantan steril dari nyamuk Aedes Aegyptis (pembawa demam berdarah) per minggu.

Lembaran Informasi proyek Moscamed mengklaim bahwa sejak awal pada bulan Februari 2011 telah merilis lebih dari 10 juta transgenik jantan. Badan tersebut juga mengatakan bahwa selama bulan ini lebih dari 95% dari larva di dua lingkungan yang berfungsi sebagai komunitas tes transgenik atau rekayasa genetika ditemukan tidak mencapai dewasa.

Meskipun ada banyak perhatian tentang metode alternatif pengelolaan penyakit, para pejabat kesehatan masyarakat dan lingkungan hidup bersikap skeptis dan prihatin dengan konsekuensi jangka panjang dari proyek ini. Dalam kasus yang terjadi baru-baru ini di Key West, Florida, Oxitec menguji proyek serupa dalam blok seluas 36 hektar persegi dekat Pemakaman Key West. Para pejabat dari Koalisi Lingkungan Florida Keys mengirim surat kepada Gubernur Florida, Rick Scott yang isinya merinci bagaimana mereka tidak ingin menjadi "kelinci percobaan" dari proyek tersebut. "Meskipun kepedulian publik mengenai nyamuk rekayasa genetika semakin meningkat dan serius, tidak ada indikasi bahwa Badan Pengendalian Obat dan Makanan (FDA) AS atau setiap badan federal atau negara lain telah mengevaluasi keamanan dari rencana perusahaan tersebut,  walaupun telah ada analisis independen untuk memeriksa kesehatan masyarakat atau dampak lingkungan dari proyek ini, " lanjut surat itu.
Di Brazil, Moscamed mengadakan pembicaraan dengan penduduk setempat sebelum percobaan dimulai. Badan ini juga mencetak brosur yang menjelaskan proses dan mengirimkan wakil ke sekolah-sekolah untuk berbicara dengan anak-anak. Dengue adalah fakta yang diketahui umum di Brazil dan begitu juga kampanye untuk menanggulanginya. Media sosial, televisi, radio dan media didominasi oleh slogan dan kampanye anti-demam berdarah yang diluncurkan oleh pemerintah.
Menurut siaran oleh negara bagian Bahia, proyek tersebut dibayar dari dana pemerintah negara bagian dan federal, dengan biaya sekitar $ 1,6 juta, dan bertujuan untuk mengendalikan penularan penyakit. Pemerintah negara bagian dan federal juga menghabiskan jutaan dolar setiap tahun dalam kampanye untuk mendidik masyarakat dan untuk memperlambat prokreasi (perkembangbiakan) nyamuk. Peneliti Brasil juga bekerja dengan Institute Pasteur Perancis dalam pengembangan dan uji coba vaksin terhadap virus.
"Kami akan bekerja untuk membawa teknologi ini ke kota dengan tingkat perkembangan nyamuk yang lebih tinggi, seperti Jacobina dan Itabuna, di mana akan mungkin untuk menganalisis dalam kondisi yang tepat. Ingatlah bahwa kita masih dalam tahap penelitian dan tidak secara rutin menggunakan teknik ini" kata sekretaris kesehatan negara, Jorge Solla, dalam siaran pers ketika mengumumkan fasilitas baru tersebut. Setelah fase pengujian, Solla mengatakan proyek akan diperluas.
Kembali ke AS, Oxitec juga melakukan pengujian di negara-negara lain. Strain dari nyamuk OX513A telah memiliki persetujuan pengaturan untuk impor dan kandungan (di laboratorium) untuk pengujian di Brasil, Kepulauan Cayman, Perancis, India, Malaysia, Singapura, Thailand, Amerika Serikat dan Vietnam. Uji coba lapangan juga telah diadakan di Grand Cayman dan Malaysia, dalam skala kecil.
Meskipun semua ini mungkin tampak seperti sebuah adegan dari sebuah film fiksi ilmiah, nyamuk rekayasa genetika ini menyediakan jendela harapan bagi jutaan orang. Menteri kesehatan Brasil, Alexandre Padilha, mengatakan saat peresmian fasilitas baru bahwa pemerintah Brazil akan mengawasi dengan ketat dalam proyek ini, serta terus mengupayakan penelitian lanjutan ke jalan yang lain, dan bisa menggunakannya sebagai salah satu senjata yang lebih dalam perjuangan terhadap penyakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar