Jumat, 07 September 2012

Coliform,enterobacter and MPN


Definisi Coliform
            Coliform adalah kelompok bakteri indikator untuk menentukan kualitas/mutu dari lingkungan air, tanah, atau makanan. Kelompok bakteri ini berasal dari sistem pencernaan binatang termasuk manusia, dan ada juga pada tinja. Ciri-ciri bakteri coliform adalah merupakan Gram negatif, mikroba tidak berspora, dan mampu memfermentasikan laktosa menjadi gas dan asam pada suhu 35-37˚C.
Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen.
Bakteri coliform merupakan parameter mikrobiologis terpenting bagi kualitas air minum. Kelompok bakteri coliform, antara lain Eschericia coli, Enterrobacter aerogenes, dan Citrobacter fruendii. Keberadaan bakteri di dalam air minum itu menunjukkan tingkat sanitasi rendah. Keberadaan bakteri ini juga menunjukkan adanya bakteri patogen lain, misalnya, Shigella, yang menyebabkan diare hingga muntaber.

Kelompok bakteri yang termasuk coliform
Golongan organisme berikut sering di masukkan dalam “Coliform” (Fardiaz,1993) :
§  Golongan Klebsiella – Enterobacter – Serratia : Kelompok bakteri coliform terdiri atas Eschericia coli, Enterobacter aerogenes, Citrobacter fruendi
§  Klebsiella Pneumoniae, yang khas semula di kenal kuman patogen bagi pernafasan, sekarang sering di temukan pada infeksi-infeksi saluran pernafasan, dan saluran air kemih di rumah sakit. Kuman ini di tandai pertumbuhan mukoid, kapsul polisakarida yang besar dan tidak bergerak
§  Enterobacter Aerogenes, Sering dapat bergerak, pertumbuhan yang kurang mukoid, mempunyai kapsul kecil, di temukan hidup bebas dalam saluran pencernaan, saluran air kemih dan pada septis
§  Serratia Marcoscens, Batang kecil gram negatif, hidupnya bebas, dapat menghasilkan pigmen merah kuat dalam biakan , Serratia biasanya meragikan laktosa sangat lambat. (Ryadi,1984)


Bakteri Enterobacter
            Enterobacter merupakan bagian dari flora normal usus. Selain itu, mereka juga ada di hampir semua habitat. Kuman tersebar di mana-mana dan telah terdeteksi dalam tinja dan / atau kotoran manusia dan hewan, pada tanaman, dalam air, pada serangga, dan dalam makanan seperti produk susu.
Beberapa spesies Enterobacter, misalnya Enterobacter aerogenes, Enterobacter cloacae, Enterobacter agglomerans, Enterobacter gergoviae dan sebelumnya Enterobacter sakazakii (sekarang Chronobacter spp.), Dapat menyebabkan infeksi pada manusia.
Enterobacters dapat menyebabkan berbagai penyakit. Adanya  Infeksi dengan kuman mengakibatkan, keracunan darah (sepsis), radang saluran pernapasan bagian bawah, radang kulit dan jaringan (parenchymae) dari organ, infeksi saluran kemih, radang dari endocardium (endokarditis) atau radang  mata. Karakteristik bakteri dari genus Enterobacter yang merupakan keluarga dari Enterobacteriacae ini adalah merupakan kelompok gram negatif, fakultatif anaerob, dan berbentuk batang.

Definisi MPN
            MPN adalah suatu metode enumerasi mikroorganisme yang menggunakan data dari hasil pertumbuhan mikroorganisme pada medium cair spesifik dalam seri tabung yang ditanam dari sampel padat atau cair yang ditanam berdasarkan jumlah sampel atau diencerkan menurut tingkat seri tabungnya sehingga dihasilkan kisaran jumlah mikroorganisme yang diuji dalam nilai MPN/satuan volume atau massa sampel.
Contoh :
Data yang didapat adalah : 3 tabung positif dari pengenceran 1/10, 2 tabung positif dari pengenceran 1/100 dan 1 tabung positif dari pengenceran 1/1000.
Lalu dicocokkan dengan tabel, menghasilkan nilai : 150 MPN/g
            Prinsip utama metode ini adalah mengencerkan sampel sampai tingkat tertentu sehingga didapatkan konsentrasi mikroorganisme yang pas/sesuai dan jika ditanam dalam tabung menghasilkaan frekensi pertumbuhan tabung positif “kadang-kadang tetapi tidak selalu”. Semakin besar jumlah sampel yang dimasukkan (semakin rendah pengenceran yang dilakukan) maka semakin “sering” tabung positif yang muncul. Semakin kecil jumlah sampel yang dimasukkan (semakin tinggi pengenceran yang dilakukan) maka semakin “jarang” tabung positif yang muncul.
            Metode MPN biasanya bertujuan untuk menghitung jumlah mikroba didalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan terlebih dahulu membuat suspensi 1:10 dari sampel. Grup mikroba yang dapat dihitung dengan metode MPN juga bervariasi tergantung dari medium yang digunakan untuk pertumbuhan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar